Oleh: Nining Kurniasih
PAIN KUA Kecamatan Negara Batin
Al-Qur’an
merupakan salah satu kitab suci yang wajib kita imani. Sebagai muslim, tentunya
kita tidak mungkin meragukan validitas dan otentisitas Al-Qur’an. Keyakinan ini
menjadi bukti tentang keimanan seseorang muslim. Hal ini telah termaktub dalam
rukun iman, yakni meyakini kitab-kitab suci yang telah Allah SWT turunkan.
Sebagai
seorang muslim, kita sangat meyakini bahwa kitabullah merupakan mukzijat
terbesar. Kita yakin dan percaya bahwa kitab suci Al-Qur’an sangat terjaga validitas
dan otentisitas. Sebab, Allah SWT yang
secara langsung menegaskan secara jelas. Allah SWT yang menurunkan Al-Qur’an (baca: mewahyukan)
dan sekaliguas menjaga validitas dan otentisitasnya sepanjang jaman
Kita
wajib mengimani bahwa Al-Quran merupakan
salah satu sumber pokok dalam ajaran Islam. Keimanan ini mutlak ada dalam
kehidupan sehari-hari. Sebab sebagai seorang muslim wajib mempercayai dan
mengimani Al-Qur’an. Hal ini juga sekaligus sebagai konsekwensi ikrar keimanan
seorang muslim.
Al-Qur’an
sebagai pedoman manusia mengandung banyak nilai. Kandungan tersebut dijadikan
sebagai pedoman manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berpedoman kepada
Al-Qur;an maka jaminan keselamatan akan diperoleh. Sebab, isi kandungan
Al-Qur’an juga memuat landasan etika dan moral.
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat
Islam. Sebagai sumber ajaran Islam dan
merupakan sumber segala ilmu pengetahuan yang dijadikan landasan dalam
pendidikan agama Islam. Oleh karena itu, kemampuan menulis, membaca, mengerti,
sekaligus menghayati isi kandungan Al-Qur’an harus dimiliki oleh seorang muslim.
Membaca Al-Qur’an merupakan kemampuan
dasar yang harus dimiliki seorang muslim. Karena membaca Al-Qur’an merupakan
ibadah. Nabi SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca satu huruf dari
kitab Allah, baginya (pahala) kebaikan. Setiap kebaikan dilipatkan sepuluh
kebaikan serupa. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, namun Alif satu
huruf,Lam satu huruf dan Mim satu huruf”.
(HR. at-Tirmidzi dan al-Hakim).
Membaca Al-Quran sudah menjadi tradisi
kaum muslimin dimasa lalu hingga sekarang. Sebuah tradisi yang secara turun temurun dapat
terjaga dengan baik. Bahkan, pada perkembangannya telah banyak berdiri pondok
pesantren yang khusus untuk menghafal Al-Qur’an.
Namun, kenyataanya saat ini masih banyak remaja yang belum bisa membaca
Al-Qur’an. Tugas kita bersamalah untuk terjun secara langsung di masyarakat. Melakukan dakwah
untuk mengajarkan bagaimana membaca Al-Qur’an.
Tidak hanya sampai disitu saja, kita
(penyuluh) dapat berperan aktif. Memberikan pengajaran membaca dan menulis
Al-Qur’an melalui TPQ. Proses ini harus
tetap berjalan, mengingat masih ada yang belum mampu membaca dan menulis Al-Qur’an.
Mengajarkan Al-Quran sebenarnya bukan
hanya menjadi tugas penyuluh Agama Islam dan guru ngaji saja. Mengajarkan Al-Qur’an merupakan tugas kita
semua. Tugas setiap muslim untuk
melakukan dakwah dengan cara mengajarkan membaca dan menulis Al-Qur’an.
Keutamaan
Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan pedoman hidup
bagi manusia. Petunjuk bagi keselamatan dunia dan akhirat. Sebagai pedoman dan
petunjuk manusia, Al-Qur’an mempunyai keutamaan saat membaca kitabullah
tersebut. Beberapa keutamaan antara lain:
Pertama, keutamaan membaca
Al-Qur’an dan mengajarkan. Saat mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an, seseorang
akan mendapatkan nilai pahala yang tinggi. Hal ini sesuai dengan sabda
Rasulullah SAW: ’’sebaik –baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengamalkannya’’. (H.R Bukhari).
Kedua, memberi Syafa’at di
Akhirat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda
: ’’Bacalah Al-Qur’an Sebab ia akan datang memberikan syafaat pada hari
kiamat bagi pembacanya’’. (H.R Ahmad).
Ketiga, pahala seperti bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda : ’’orang yang membaca Al-Qur’an terang-terangan
seperti orang yang bersedekah terang- terangan, orang yang membaca Al-Qur’an
secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi’’.( H.R
Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i).
Keempat, mendapatkan
keberkahan. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan shalat
dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak
akan rugi”. (Q.S. : 35; 29).
Setiap mukmin mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab terhadap Al-Qur’an. Diantara kewajiban dan tanggung jawab itu
adalah mempelajari dan mengajarkannya.
Karena belajar itu sangat penting dilakukan manusia. Sebab belajar
adalah proses untuk mengetahui.
Oleh karena itu, khususnya Penyuluh
Agama Islam spesialisasi Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an, dapat berperan
maksimal. Berada hadir ditengah-tengah masyarakat untuk mengajarkana bagaimana cara
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Melalui peran Penyuluh Agama Islam
diharapkan dapat meningkatkan taraf kemampuan dalam membaca Al-Qur’an. Banyak metode
yang dapat digunakan untuk mengajak anak-anak, remaja maupun ibu-ibu rumah
tangga yang belum bisa membaca Al-Qur’an.
Mari, kita memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Negara
Batin, 27 Januari 2022
Mantabb....semoga bermanfaat .Aamiin.
BalasHapusSipp tenan
BalasHapus