Kamis, 27 Januari 2022

Meningkatkan Semangat Membaca Al-Qur'an

 


Oleh: Nining Kurniasih
PAIN KUA Kecamatan Negara Batin

Al-Qur’an merupakan salah satu kitab suci yang wajib kita imani. Sebagai muslim, tentunya kita tidak mungkin meragukan validitas dan otentisitas Al-Qur’an. Keyakinan ini menjadi bukti tentang keimanan seseorang muslim. Hal ini telah termaktub dalam rukun iman, yakni meyakini kitab-kitab suci yang telah Allah SWT turunkan.            
Sebagai seorang muslim, kita sangat meyakini bahwa kitabullah merupakan mukzijat terbesar. Kita yakin dan percaya bahwa kitab suci Al-Qur’an sangat terjaga validitas dan otentisitas.  Sebab, Allah SWT yang secara langsung menegaskan secara jelas.  Allah SWT yang menurunkan Al-Qur’an (baca: mewahyukan) dan sekaliguas menjaga validitas dan otentisitasnya sepanjang jaman
Kita wajib mengimani bahwa Al-Quran  merupakan salah satu sumber pokok dalam ajaran Islam. Keimanan ini mutlak ada dalam kehidupan sehari-hari. Sebab sebagai seorang muslim wajib mempercayai dan mengimani Al-Qur’an. Hal ini juga sekaligus sebagai konsekwensi ikrar keimanan seorang muslim.
Al-Qur’an sebagai pedoman manusia mengandung banyak nilai. Kandungan tersebut dijadikan sebagai pedoman manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berpedoman kepada Al-Qur;an maka jaminan keselamatan akan diperoleh. Sebab, isi kandungan Al-Qur’an juga memuat landasan etika dan moral.
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam.  Sebagai sumber ajaran Islam dan merupakan sumber segala ilmu pengetahuan yang dijadikan landasan dalam pendidikan agama Islam. Oleh karena itu, kemampuan menulis, membaca, mengerti, sekaligus menghayati isi kandungan Al-Qur’an harus dimiliki oleh seorang muslim.
        Membaca Al-Qur’an merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang muslim. Karena membaca Al-Qur’an merupakan ibadah. Nabi SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah, baginya (pahala) kebaikan. Setiap kebaikan dilipatkan sepuluh kebaikan serupa. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, namun Alif satu huruf,Lam satu huruf dan Mim satu huruf”. (HR. at-Tirmidzi dan al-Hakim).
Membaca Al-Quran sudah menjadi tradisi kaum muslimin dimasa lalu hingga sekarang.  Sebuah tradisi yang secara turun temurun dapat terjaga dengan baik. Bahkan, pada perkembangannya telah banyak berdiri pondok pesantren yang khusus untuk menghafal Al-Qur’an.
Namun, kenyataanya saat ini  masih banyak remaja yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Tugas kita bersamalah untuk terjun  secara langsung di masyarakat. Melakukan dakwah untuk mengajarkan bagaimana membaca Al-Qur’an.
Tidak hanya sampai disitu saja, kita (penyuluh) dapat berperan aktif. Memberikan pengajaran membaca dan menulis Al-Qur’an melalui TPQ.  Proses ini harus tetap berjalan, mengingat masih ada yang belum mampu membaca dan menulis Al-Qur’an.
Mengajarkan Al-Quran sebenarnya bukan hanya menjadi tugas penyuluh Agama Islam dan guru ngaji saja.  Mengajarkan Al-Qur’an merupakan tugas kita semua.  Tugas setiap muslim untuk melakukan dakwah dengan cara mengajarkan membaca dan menulis Al-Qur’an.

 

Keutamaan Membaca Al-Qur’an
            Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi manusia. Petunjuk bagi keselamatan dunia dan akhirat. Sebagai pedoman dan petunjuk manusia, Al-Qur’an mempunyai keutamaan saat membaca kitabullah tersebut. Beberapa keutamaan antara lain:
            Pertama, keutamaan membaca Al-Qur’an dan mengajarkan. Saat mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an, seseorang akan mendapatkan nilai pahala yang tinggi. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: ’’sebaik –baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya’’. (H.R Bukhari).
            Kedua, memberi Syafa’at di Akhirat.  Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : ’’Bacalah Al-Qur’an Sebab ia akan datang memberikan syafaat pada hari kiamat bagi pembacanya’’. (H.R Ahmad).
            Ketiga, pahala seperti bersedekah. Rasulullah SAW bersabda : ’’orang yang membaca Al-Qur’an terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang- terangan, orang yang membaca Al-Qur’an secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi’’.( H.R Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i).
            Keempat, mendapatkan keberkahan. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi”. (Q.S. : 35; 29).
Setiap mukmin mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap Al-Qur’an. Diantara kewajiban dan tanggung jawab itu adalah mempelajari dan mengajarkannya.  Karena belajar itu sangat penting dilakukan manusia. Sebab belajar adalah proses untuk mengetahui.
Oleh karena itu, khususnya Penyuluh Agama Islam spesialisasi Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an, dapat berperan maksimal. Berada hadir ditengah-tengah masyarakat untuk mengajarkana bagaimana cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Melalui peran Penyuluh Agama Islam diharapkan dapat meningkatkan taraf kemampuan dalam membaca Al-Qur’an. Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengajak anak-anak, remaja maupun ibu-ibu rumah tangga yang belum bisa membaca Al-Qur’an.

Mari, kita memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

                                               

Negara Batin, 27 Januari 2022


2 komentar: