Senin, 24 Januari 2022

Menghitung Keberkahan


Ira Kartika
PAIN KUA Kecamatan Baradatu

Sering kali kita mengeluh dari pada berusaha untuk mensyukuri dan menikmati keadaan. Yang jadi pertanyaan adalah mengapa kita sering mengeluh ? kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan atau keinginan kita. Dan kita perlu menyadari bahwa hal ini akan terjadi hampir setiap hari dalam kehidupan. Yakni, sebuah kenyataan yang terjadi seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Dengan kondisi tersebut, kita selalu memikirkan kesulitan–kesulitan hidup. Aktifitas tersebut tentu sangat merugikan diri kita. Mulailah menghitung jumlah keberkahan demi keberkahan yang telah kita terima. Coba tanyakan kepada diri anda, jika anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu mengucapkan kata-kata positif dan yang kedua selalu mengelu, anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana ?
Saya yakin jawaban anda adalah teman yang pertama karena pada dasarnya semua orang senang berhubungan dengan orang-orang positif. Karakter ini adalah yang perlu dimiliki semua orang. Karakter yang didalamnya mempunyai motivasi untuk membangun, meneguhkan dan menguatkan.
Mengeluh hanya akan menguras tenaga dan membuang waktu kita dengan percuma. Menggerutu tidak akan pernah menyelesaikan persoalan, justru malah menambah beban. Demikian juga menyesali keadaan dari peristiwa yang terjadi. Semuanya hanya membuang waktu percuma.
Kata-kata positif memang tidak langsung mengubah keadaan. Namun setidaknya kita memiliki suasana hati yang lebih baik. Hati dan pikiran yang tenang akan membuat pribadi kuat dalam menghadapi masalah apapun. Seberat apapun cobaan, akan dengan ikhlas menjalani.
Jika kondisi diatas telah ada, maka sudut pandang kita akan terarah kepada pola berpikir positif. Sebab berpikir positif merupakan pola dari sebuah kerangka berfikir yang objektif. Hal ini sangat diperlukan manusia dalam menjalani aktivitas keseharian.
Menurut para ahli, berfikir positif adalah kemampuan berpikir seseorang untuk menilai pengalaman-pengalaman dalam hidupnya, sebagai bahan yang berharga untuk pengalaman selanjutnya dan menganggap semua itu sebagai proses hidup yang harus diterima. (Peale; 2006: 135).
Berpikir positif merupakan pikiran yang membangun dan memperkuat kepribadian dan karakter. Ini juga berarti bahwa kita bisa menjadi pribadi yang lebih matang, lebih berani menghadapi tantangan dan melakukan hal-hal yang sehat. (Sakina; 2008:2).
Jadi, berpikir positif merupakan sebuah sikap mental yang harus dijaga. berpikir positif akan mampu melahirkan sikap optimis, penuh keyakinan dalam menjalni proses kehidupan. dengan sikap tersebut, maka nilai-nilai kebajikan akan diperoleh manusia.
Kita harus optimis menghadapi persoalan kehidupan. Percayalah bahwa di balik semua hal yang kita sering keluhkan, pasti ada hal yang dapat kita syukuri. Bersyukur atas semua yang telah diberikan Allah SWT. Kita harus yakin bahwa, apapun yang telah diberikan adalah yang terbaik.
Dalam konteks yang lebih luas, kehiduapan dalam keluarga juga mengharuskan adanya sikap optimis. Berkeluarga merupakan bagian dari kehidupan yang juga memiliki persoalan tersendiri. Maka optimis yang disertai dengan bersyukur, akan menjadikan kehidupan yang baik.
Dalam hal bersyukur, Allah SWT, telah berfirman dalam Al Qur’an:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”). (Q.S 14: 7).
Dalam ayat diatas, bersyukur merupakan perintah. Allah SWT memerintahkan agar manusia untuk selalu bersyukur. Jika hal ini dilakukan, maka janji Allah SWT akan memberikan tambahan nikmat kepada manusia.
Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan adalah langkah terbaik. Bersyukur diberikan keluarga yang harmonis. Bersyukur mampu melaksanakan ibadah tanpa ada gangguan. Bersyukur mampu beraktifitas dalam dunia yang sementara ini.
Mulailah ambil waktu untuk bersyukur setiap hari bersyukurlah atas pekerjaan kita, kesehatan kita, teman-teman kita, keluarga kita atau apapun yang dapat kita syukuri. Apabila tidak dapat berkata-kata yang baik ada baiknya kita untuk tidak berkata-kata sama sekali.
            Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup kita akan lebih mudah dan keberuntungan hidup akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalau bersama kita. Kalau semakin banyak kita bersyukur atas apa yang kita miliki, maka akan semakin banyak hal yang akan kita miliki untuk di syukuri.
Sebaliknya, jika semakin banyak kita mengeluh atas masalah yang kita alami, maka jangan semakin banyak masalah yang kita alami untuk di keluhkan. Kehidupan ini tidak akan selesai dengan keluhan yang kita utarakan. Kehidupan ini membutuhkan perjuangan bukan hanya keluhan-keluhan yang tiada bermakna.
            Belajarlah berdiam diri sejenak dan setelah itu lihat apa yang akan terjadi. Jangan mengeluh jika mengalami kesulitan. Yakinlah bahwa kesulitan akan dapat kita atasi. Sebab kesulitan hidup adalah niscaya, tapi menyelesaikan kesulitan itu jauh lebih penting.
            Jika masalah menimpa kita, langkah terbaik adalah berdiam diri seraya menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Berdiam diri bukan bermakna pasrah total terhadap apa yang menimpa. Berdiam diri merupakan langkah yang tepat jika dibandingkan dengan berkeluh kesah.
            Dalam konteks ini, Rasulullah SAW telah bersabda, Barang siapa beriman kepada allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah”. ( HR. Bukhari dan Muslim )
          Poin pentingnya adalah usaha dengan sebaik-baiknya. Mengisi kehidupan ini dengan semaksimal mungkin. Mengisi kehidupan dengan nilai-nilai kebajikan yang berdasarkan Al Qur’an dan Hadist. Mengisi kehidupan ini dengan banyak memberikan manfaat kepada orang lain.
        Dengan demikian apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, akan bermanfaat bagi kehidupan. Jika harta yang Allah SWT berikan, maka harta tersebut akan menjadi berkah. Jika keluarga, maka akan menjadi keluarga yang sakinah, mahadah Wa rohmah. Keluarga yang damai dipenuhi kasih sayang dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
            Semoga.

 

Baradatu, 17 Januari 2022

7 komentar: